Selasa, 30 Desember 2014

5 STRATEGI AGAR TAK BERLAPAR-LAPAR SAAT DIET

5 STRATEGI AGAR TAK BERLAPAR-LAPAR SAAT DIET

Kenyang lebih lama adalah salah satu kunci sukses untuk menurunkan berat badan. Kenyang lebih lama dapat membantu Anda mengendalikan napsu makan. Mengingat saat lapar seseorang akan cenderung menyantap semua makanan yang ada di depan mata, terlepas dari sehat atau tidaknya makanan tersebut.

5-Strategi-agar-Tak-Berlapar-lapar-saat-Diet

Sering lapar tak baik untuk Diet Anda.Ada beberapa alasan mengapa berlapar-lapar itu tidak akan membantu usaha Anda menurunkan berat badan, di antaranya:
Saat lapar, Anda akan cenderung makan lebih cepat dan dalam jumlah besar, sehingga membuat tubuh kelebihan kalori yang berpotensi menjadi timbunan lemak.Semakin lama Anda lapar, maka rasa lapar itu akan semakin parah. Ironisnya, Anda pun membutuhkan makanan yang lebih banyak agar rasa lapar itu bisa berkurang.
Ketika Anda terlalu sering merasa lapar, makanan bisa menjadi hal yang paling dominan dalam pikiran Anda. Dalam tingkat yang lebih parah, Anda akan terobsesi pada makanan dan tidak ada pikiran lain selain makan dan makan.Sering lapar juga bisa memperlambat metabolisme tubuh. Seperti kita ketahui bahwa untuk memaksimalkan pembakaran lemak, metabolisme harus ditingkatkan bukan malah diperlambat.
Dari keempat alasan di atas, menempatkan diri dalam kondisi berlapar-lapar saat diet sangat kontraproduktif dengan tujuan diet itu sendiri.

5 strategi sehat yang bisa Anda terapkan agar Anda bisa merasakan kenyang lebih lama.

Sarapan Makanan Kaya Serat
Mengonsumsi makanan kaya serat saat sarapan bisa menjadi awal yang baik untuk menurunkan berat badan. Selain melancarkan pencernaan, makanan berserat juga membantu perut kenyang lebih lama.
Contoh makanan berserat antara lain, sereal, oatmeal, kacang-kacangan, salad buah, yoghurt dan masih banyak lagi.

Konsumsi Makanan Tinggi Protein
Makanan dengan kandugan protein yang tinggi dicerna lebih lambat di dalam tubuh, memberikan energi lepas berkala, dan membuat perut kenyang lebih lama. Makanan yang mengandung protein tinggi bisa Anda dapatkan pada daging bebas lemak, ikan, dada ayam, protein shakes, kedelai dan olahannya, dan lain sebagainya.

Ngemil Sehat
Siapa bilang orang diet tidak boleh ngemil? Orang diet justru dianjurkan untuk ngemil. Asalkan camilan yang dikonsumsi rendah karbohidrat dan tinggi protein. Contoh camilan sehat saat diet adalah kacang rebus, almond, yoghurt, buah dan sayuran segar, dan berbagai makanan lain yang mengandung protein tinggi dan praktis dibawa ke mana saja.

Makan lebih Sering dalam Porsi Kecil
Pola makan 5-6 kali dalam sehari dalam porsi kecil dan rendah kalori sangat dianjurkan untuk memaksimalkan program diet. Pola makan ini masih lebih baik daripada Anda makan 3 kali sehari dalam porsi besar dan berkalori tinggi.
Dengan makan lebih sering maka perut Anda tidak akan sempat merasakan lapar. Makan lebih sering juga efektif untuk meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga Anda bisa membakar kalori lebih banyak sepanjang hari.

Perbanyak Minum
Ada dua alasan penting mengapa memperbanyak minum sangat dianjurkan saat berdiet: Pertama, air minum dapat memastikan perut Anda dalam keadaan kenyang. Terkadang perut tidak bisa membedakan antara rasa lapar dan haus. Oleh karena itu dianjurkan untuk minum beberapa gelas air sebelum mulai makan.

Kedua. Air minum dapat membantu melancarkan pencernaan bersama dengan serat yang Anda konsumsi, sekaligus mencegah gangguan pencernaan yang kerap dihadapi oleh orang-orang yang sedang berdiet, yakni sembelit.

PENGARUH INDIVIDU DALAM PERILAKU KONSUMEN

Perilaku Konsumen adalah perilaku dari konsumen dari mulai mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta mengganti produk barang  dan jasa yang sesuai harapan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi individu:
1. Faktor Sosial
a.       Group
sikap dan perilaku individu banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil. Dimana kelompok tersebut secara langsung (primary groups) dan tidak langsung (secondary groups) yang mempunyai interaksi satu dengan yang lain sehingga group memiliki peran dalam mempengaruhi individu dalam pembelian.
b.      Keluarga
keluarga mempunyai  peran terbesar dalam mempengaruhi individu dalam pembelian suatu  produk karena keluarga pula yang mempunyai peran paling banyak dalam interaksi seorang individu.
c.       Peran dan status
peran merupakan aktivitas yang diharapkan seseorang sesuai orang-orang dalam lingkungan sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.

2. Faktor Personal
a.       Keadaan ekonomi
keadaan ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk seorang individu, dimana dengan situasi tersebut seseorang akan melakukan keputusan terhadap produk mana yang akan ia beli yang terjangkau dengan keadaan ekonominya pada saat ini.
b.      Gaya hidup
gaya hidup seseorang akan membentuk pola kehidupan yang membentuk aktivitasnya, dimana seseorang dapat mengekspresikan dengan menunjukkan ketertarikan dan opini terhadap suatu produk.
c.       Umur
seseorang akan merubah pilihan produknya seiring dengan siklus kehidupannya. Umur tentulah memiliki peran penting dalam mengambil keputusan untuk tetap pada suatu produk atau menggantinya dengan yang lebih terasa manfaatnya.
d.      Pekerjaan
pekerjaan seseorang mempengaruhi pembelian, perbedaan dalam pekerjaan akan berbeda pula pembeliannya.

3. Faktor Psikologis
a.       Motivasi
kebutuhan yang mendorong seseorang untuk mencari produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Ketika satu level kebutuhan terpenuhi maka seseorang akan mencari sesuatu yang ada memuaskan kebutuhannya pada level selanjutnya (teori marslow).
b.      Persepsi
presepsi seorang konsumen akan mempengaruhi dia dalam pembelian suatu produk. Seorang konsumen akan menerjemahkan setiap informasi yang ia dapat yang kemudian akan membentuk suatu opini yang kuat terhadap suatu produk sehingga mempengaruhi keputusan yang akan diambil dalam pembelian suatu produk.
c.       Pembelajaran
pembelajaran adalah proses mempelajari, memperhatikan, menyimpulkan suatu hal yang terus berkembang dan berubah seiring informasi terbaru yang ia terima.

4. faktor kultur
a.       sub kultur
sekelompok orang yang memiliki kesamaan agama, daerah atau bangsa seseorang.
b.      kelas sosial

penggelompokkan individu berdasarkan suatu kesamaan sesuai dengan kelas sosial dimana dia berada.

Manusia dibagi Kedalam 3 Tipe Tubuh Yang Berbeda

Manusia dibagi Kedalam 3 Tipe Tubuh Yang Berbeda

Manusia memiliki bentuk dan tipe tubuh yang berbeda satu sama lain. Perbedaan mencolok dapat dilihat antara pria dan wanita. Adalah William H. Sheldon, seorang ahli psikologi di Amerika yang menggagas dan memperkenalkan teori “somotype” yang membagi manusia ke dalam 3 tipe tubuh yang berbeda. Teori Sheldon ini menjadi pedoman dalam penelitian tentang berat badan, olahraga, dan bodybuilding.
Karakter tubuh setiap orang mungkin akan masuk kedalam beberapa tipe yang ada, tidak hanya satu tipe saja. Sheldon membedakan tipe tubuh ke dalam 3 kategori, yaitu: Ectomorph, Mesomorph, dan Endomorph.
Berikut ini adalah 3 tipe tubuh yang disebutkan:

Ectomorph

Ectomorph adalah bentuk tubuh yang kurus dan agak sulit untuk membangun otot di tubuh semacam ini. Pertumbuhan berat badan dan otot membutuhkan kesabaran karena memakan waktu lebih lama untuk mencapai dan sulit untuk mempertahankannya.
Tipe ectomorph ini sangat ramping dengan hanya sedikit lemak tubuh dan massa otot. Tipe tubuh ini cocok untuk menjadi atlet dengan keahlian seperti lari maraton jarak jauh atau model. Tipe ectomorph harus memakan lebih banyak kalori dalam diet untuk menambah berat badan.
Tips latihan: lakukan lebih banyak latihan beban untuk membangun otot dengan sedikit repetisi dan beban yang berat. Waktu istirahat harus cukup banyak, pisahkan waktu latihan 2 sampai 3 hari untuk istirahat menuju latihan berikutnya.

Mesomorph

Ini adalah tipe tubuh idaman. Mesomorph adalah bentuk tubuh yang atletis dengan tubuh padat dan berotot dengan tampilan yang kekar. Tipe tubuh ini biasanya paling mudah membentuk tubuh dan mendapatkan massa otot optimal.
Rekomendasi latithan: latihan beban sebanyak minimal 3 kali per minggu dan aerobik setiap hari atau pada hari tertentu. Prioritaskan latihan untuk mencapai tujuan Anda.

Endomorph

Karakter tubuh endomorph biasanya ditunjukan pada mereka yang memiliki bentuk badan yang bulat, gempal dan biasanya bertubuh besar. Orang dengan tipe tubuh ini sulit untuk menurunkan berat badan. Diet sehat dan olahraga teratur sangat penting untuk dilakukan oleh orang yang memiliki tipe tubuh ini. Porsi makanan harus lebih kecil dan lebih sering, tetapi dengan gizi yang seimbang. Makan setiap 3 jam sekali atau sebanyak 6 kali sehari untuk melancarkan metabolisme. Kurangi karbohidrat dan perbanyak protein dalam diet.

Rekomendasi latihan: latihan aerobik secara teratur seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda. Lari selama 30 menit per hari sebanyak 5 kali seminggu. Lakukan juga latihan beban secara rutin 4-5 kali per minggu dengan istirahat yang cukup antar sesi latihan.

Sumber : duniafitnes.com

Sikap, Motivasi dan Konsep Diri. Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup

Sikap, Motivasi dan Konsep Diri
Dalam factor personal terdapat motivasi yaitu dorongan internal untuk melakukan tindakan sesuatu sebagai usaha pemenuhan kebutuhan. Memahami motivasi seseorang tidaklah mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi yang sifatnya sangat pribadi. Di samping itu, terlalu banyak variable yang mempengaruhinya. Banyak teori di kembangkan untuk menjelaskan motivasi. Teori motivasi paling di kenal adalah teori kognitif tentang kebutuhan manusia dari Abraham H. Maslow (1973) dan Herzberg. Menumbuhkan kepercayaan seseorang berarti juga membentuk sikapnya. Tingkatan kepercayaan seseorang menentukan citra terhadap suatu objek sebagai dasar sikap untuk melakukan suatu tindakan. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsmen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Berikut adalah beberapa karakteristik sikap antara lain :
Sikap positif, negatif, netral
Keyakinan sikap
Sikap memiliki objek
Konsistensi sikap
Resistensi sikap
Empat fungsi sikap yang bisa digunakan oleh pemasar sebagai metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk dan atributnya menurut Daniel Katz antara lain :
Fungsi utilitarian
Fungsi mempertahankan ego
Fungsi ekspresi nilai
Fungsi pengetahuan

Pengertian Sikap, Motivasi, dan Konsep Diri
Sikap
Kata sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding the body, and Way of feeling, thinking or behaving”. Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Berikut ini adalah pengertian sikap dari beberapa para ahli yaitu : Menurut Thomas (1918) dan Znanieck (1974), sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu. Menurut pandangan mereka dua hal yang harus diperhitungkan pada saat membahas kehidupan dan perubahan sosial adalah sikap individu dan budaya objektif (objective cultural).
Motivasi
Kata motivasi berasal dari Bahasa Inggris adalah “Motivation”. Perkataan asalnya ialah “Motive” yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu atau Bahasa Malaysia kepada “Motif” yang artinya tujuan. Jadi, motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mengarahkan tujuan seseorang dalam tindakan-tindakannya secara negatif atau positif untuk mencapai tujuannya. Selain itu, ada tiga elemen utama dalam motivasi antara lain : intensitas, arah, dan ketekunan. Pengertian motivasi menurut beberapa ahli : Menurut Cropley (1985), Motivasi dapat dijelaskan sebagai “tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu”. Menurut Wlodkowski (1985) menjelaskan, motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.
Konsep Diri
Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Pengertian konsep diri menurut beberapa ahli : Menurut Stuart dan Sudeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya.
Komponen Sikap dan Sifat Sikap
Komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
1. Kognitif (cognitive)
2. Afektif (affective)
3. Konatif (conative)
Sikap memiliki beberapa karakteristik, antara lain : arah, intensitas, keluasan, konsistensi dan spontanitas (Assael, 1984 dan Hawkins dkk, 1986). Karakteristik dan arah menunjukkan bahwa sikap dapat mengarah pada persetujuan atau tidaknya individu, mendukung atau menolak terhadap objek sikap. Karakteristik intensitas menunjukkan bahwa sikap memiliki derajat kekuatan yang pada setiap individu bisa berbeda tingkatannya. Karakteristik keluasan sikap menunjuk pada cakupan luas mana kesiapan individu dalam merespon atau menyatakan sikapnya secara spontan. Dari definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi di dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.
Pada dasarnya, usaha memahami perilaku konsumen perusahaan yang merupakan kunci sukses pemasaran, tidak sesederhana memahami tiga unsur pokok di atas. Ketiga unsur tersebut merupakan suatu simplifikasi yang komplek dari konsumen. Karena untuk mengetahui kebutuhan dan kemauan untuk membelanjakan uang dari konsumen, perusahaan harus meneliti jumlah produk, kapan, dengan siapa, dan bagaimana produk tersebut dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen. Selain itu perusahaan harus meneliti kegiatan konsumen yang tidak kasat mata seperti nilai, keinginan, persepsi, bagaimana mereka memproses informasi dan mengevaluasi alternative produk, sampai pada bagaimana perasaan konsumen dalam memiliki proses pengambilan keputusan pembelian, konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal dari dalam dirinya seperti persepsi, motivasi, emosi, dan kepribadian, maupun yang berasal dari luar dirinya seperti, budaya, nilai, status social, kelompok, rumah tangga, dan kegiatan pemasaran. Faktor internal dan eksternal tersebut mempengaruhi sikap dan gaya hidup konsumen yang pada akhirnya mempengaruhi kebutuhan sehari-harinya.

Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup
1. Kepribadian
Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri aktual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
2. Nilai
Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara intrinsik mengandung makna.
3. Gaya Hidup
Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dll.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup
Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). 
Faktor internal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :
1. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku.
2. Pengalaman dan pengamatan
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman.
3. Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
4. Konsep diri
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
5. Motif
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif.
6. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.

Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :
1. Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
2. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
3. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan.
4. Kebudayaan
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen.

Contoh
Pelanggan yang sangat puas mampu menjadikan konsumen lebih setia, membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan produk baru dan menyempurnakan produk yang ada, memberikan komentar yang menguntungkan tentang perusahaan dan produknya, kurang memberikan perhatian pada merek dan iklan pesaing serta kurang sensitif terhadap harga, Memberikan gagasan produk/jasa pada perusahaan, dan membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil daripada pelanggan baru karena transaksi menjadi rutin.