Banyak teori yang mengatakan sejarah tentang awal mula
filsafat. Namun semua itu belum tentu kebenarannya. Berikut beberapa teori
tersebut:
1. Pendapat yang
mengatakan bahwa filsafat berasal dari Yunani/Barat.
Kelompok ini berpendapat bahwa filsafat berasal dari yunani
atau barat, orang pertama yang mengungkapkan bahwa filsafat berasal dari yunani
adalah filsuf terkenal dari yunani Aristoteles (384-322 SM) pada abad ke 4
Sebelum Masehi, ia pun berpendapat bahwa filsafatdikembangkan pertama kali oleh
Thales (640-550 SM) pada pertengahan abad ke 6. Dan kelompok ini pun
berpendapat bahwa orang-orang yunani adalah yang menemukan olahraga, ilmu alam,
serta filsafat. Yang perlu penulis ungkapkan adalah banyak para pemikir barat
yang berpendapat sama dengan pendapat pertama ini antaranya adalah Bertrand
Russel, Hanry Piere dan lainnya. Dan yang paling mengejutkan adalah banyak dari
para filsuf arab dan filsuf muslim yang berpendapat seperti para pemikir
diatas, diantara mereka adalah Alfarabi (950-870 M) pengakuannya tentang
filsafat dimulai dari yunani termuat dalam salah satu naskahnya tentang Plato
dan Aristoteles (384-322 SM), ada juga Asy-Syahrastani serta Ibnu Kholdun yang
sependapat dengan Alfarabi.
Argumen Mereka :
1. Kalimat Filsafat adalah kalimat Yunani asli, dan tidak
terdapat pada bahasa dahulu manapun. Menurut bahasa yunani kata “filsafat”
tediri dari 2 kata philos (kekasih, sahabat) dan sophia (kebijaksanaan,
kearifan). dan orang yang pertama kali menggunakan kata ini adalah Pytaghoras
sekitar tahun 582-507 SM.
2. Filsuf Dunia pertama adalah Thales (640-550 SM)
berkewarganegaraan yunani, dan ia berbicara dengan bahasa yunani.
3. Penemu ilmu logika, ilmua alam, olahraga adalah orang
yunani.
2. Pendapat kedua yang
mengatakan bahwa filsafat dimulai dari Timur.
kelompok ini berpendapat bahwa filsafat berasal dari
timur/Islam tepatnya di beberapa negara antara lain adlah India, Persia, Irak
dan Mesir Kuno. Para filsuf yang berbendapat sama dengan pendapat ini adalah
Imam Ghazali (1111-1059 M), ia tulis dalam kitabnya al-Munqidz min adh-Dholal :
Para Filsuf telah mengambil Kaidah-kaidah politik dari kitab-kitab Allah yang
diturunkan kepada para nabi-nabiNya. Selain Ghazali ada juga Alqifthi yang
menulis dalam kitabnya Akhbar al-’Ulama. Dan yang menarik adalah ada beberapa
dari para pemikir eropa yang sependapat dengan Ghazali dan Alqifthi, mereka
adalah Will Durant dalam bukunya The Story of Cultural, George Shartoon dalam
bukunya The History of Sciense, Masoon Orsel dalam bukunya Philosophy in east.
Argumen mereka :
1. Para ahli Riset telah menemukan bahwa awal pemikiran mulai
berkembang di Timur.
2. Para sejarawan menyatakan bahwa para filsuf barat/yunani
semisal Thales, Phytaghoras, Demokrithos (460-370 SM), Plato dan lain-lain
telah menziarahi Mesir Kuno untuk mengambil berbagai ilmu.
3. Pemikiran-pemikiran barat adalah saduran dari
pemikiran-pemikiran timur.
3. Pendapat yang
menggabungkan dua pendapat diatas
kelompok ini membagi asal mula filsafat menjadi dua fase
(gabungan dari dua pendapat diatas). Fase pertama: filsafat (umum) sebagai
sebuah pembahasan yang bersifat ‘aqli pada fisika dan metafisika itu berasal
dari timur kuno. Fase kedua: filsafat (khusus) sebagai sebuah disiplin ilmu
yang sudah sistematis (sudah banyak dikodifikasi melalui buku-buku) itu berasal
dari barat/yunani.
Dari penjelasan diatas sudah jelas bahwa asal mula filsafat
melewati dua fase, dalil yang menguatkan adalah timur mendahului barat dari
sisi penemuan ilmu seperti: ilmu alam, astronomi dan lainnya, banyak filsuf
barat yang mempelajari berbagai ilmu salah satunya adalah filsafat (tentunya
belum sistematis) lalu mereka sempurnakan hingga menjadi disiplin ilmu yang
sistematis. Analoginya seperti ini: Aristoteles adalah penemu ilmu logika,
namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang timur sudah menemukan ilmu
logika namun belum sistematis dan belum menjadikannya sebagai disiplin ilmu.